Sejarah & Budaya

Surat Sultan Thoha Ke Turkey 1858

Oleh; Via Dicky (Sejarahwan)

SepucukJambi9Lurah. KataFakta.id

Surat Sultan Thoha kepada Othmany tahun 1858 ,berbahasa Arab yang tersimpan di museum topkapi , Istambul, Turki yang berbahasa Arab dengan terjemahan sebagai berikut :

“Kami memohon kepada Engkau ya Allah, dengan wasilah lelaki yang terpilih atas sekalian alam Sayyidina Muhammad bin Abd Allah dan karena ia telah menjadi penutup para para Nabi dan Rasul, dan atas keutamaan agamanya atas sekalian agama yang lain dan aku bersaksi atas hal itu terdapat dalam Taurat, Injil, Zabur dan Alquran,dan kami berwasilah kepada Engkau dengan kemuliaan Nabi yang terpilih ini dan ajarannya dan para sahabatnya yang mereka adalah para pemegang teguh kebenaran dan amanah dan semoga Allah menganugerahkan selawat dan keselamatan atas beliau, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan setiap orang yang mengikutinya dalam menguatkan agama yang lurus dan kuat ini,dan mengabadikan pertolongan,kemenangan dan penaklukan yang nyata dengan berkelanjutan negara hamba-Mu yang teguh menjalankan agama teragung ini sepanjang zaman yakni sultan-sultan Uthmany yang menjadi kebanggaan agama,yang memimpin kerajaan-kerajaan Islam dan wakil Allah Ta’ala at as sekalian alam, sultan dari dua bumi dan dua samudra, sultan putra sultan junjungan kami bin al-marhum al-Sultan Mahmud Khan bin al-marhum al-Sultan Abd al-Hamid Khan , semoga Allah Taala mengekalkan kekuasaannya sepanjang masa, amin. Berkah kedudukan Nabi al-amin saw ini, begitu juga kepada keluarga dan sahabatnya yang istimewa,amin. Dan selanjutnya maka adapun tujuannya adalah untuk kesulitan yang pelik, bahwa yang menyampaikan ini kepada kamu yang memiliki kedudukan tinggi, Taha Saif al-Din bin Muhammad Fakhr al-Din , seorang hakim negeri wilayah Aceh,yaitu negeri Jambi. Bahwa sesungguhnya hakim di negeri tersebut adalah pemuka (pembesar) dari para pemuka negeri, tidak ada seorang pun di negeri tersebut yang menentang dan membantahnya. Dan negeri yang mewajibkan semangat Islam dan kepentingan agama. Aku senang dinisbahkan dan diperhitungkan (hubungan) dengan daulat “Uthmany” karena kemuliaan akhlak kamu, hendaknya memberikan hak kerajaan dan bendera/medali “Uthmaniyah yang agung. Dan tujuannya adalah hubungan untuk mewujudkan kebahagiaan daulat yang tinggi serta agung dan hendaknya hubungan tersebut berkekalan hingga zuriat berikutnya, yang tidak dapat dikuasai oleh kerajaan manapun dari kerajaan-kerajaan asing. Dan aku juga menyerahkan beberapa nikmat (barang) tersebut bersama pembawa surat ini al-Sayyid al-Sharif ‘Aly bin ‘Alawy bin Hasan al-Jufry al-Alawy tanggal 19 bulan Dzu al-Qaidah tahun 1274 . ”

Surat ini disimpan di Turki dengan kode I.HR.173.9431, menurut Mehmet Ozay , tulis Irma Sagala, arsip dengan kode ini disimpan dalam dokumen hubungan-hubungan Hariciyye Nezareti (Kementrian Luar Negeri) pada Baskanlik Osmanli Arsivi -BOA (Arsip Perdana Menteri Turki) yang berisi sejumlah dokumen, namun tampaknya hanya ada satu arsip yang merupakan naskah surat Sultan Thaha yaitu bernomor I.HR.173.9431.6.1 sebagaimana foto. Surat berbahasa Arab dilengkapi dengan Cap Mohor atau Stempel Kerajaan yang bertuliskan nama Sultan yakni al-Wathiq bi Allah al-Ajly Taha Saif al-Din ibn al-Sultan Fakhr al-Din al-Marhum. Al-Wathiq bi Allah merupakan gelar yang umum dipakai oleh sultan-sultan Jambi.
(415/Tim PUDAS Jambi)

Foto-Doc VD
Cap Mohor Sultan Thoha, koleksi Keturunan Sultan Thoha, dan Surat Thoha untuk Turki, dokumen Turki.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button