Sejarah & Budaya

Surat Bulu Moeara Tebo

Oleh; Via Dicky (Sejarahwan)

SepucukJambi9Lurah. KataFakta.id

Moearatebo adalah ibu kota distrik dengan nama yang sama dan terletak di tepi kiri sungai/Batang Tebo, di mana ia mengalir ke Batang Hari.

Pada tahun 1915 distrik ini memiliki sekitar 20.000 penduduk dengan sekitar tiga puluh orang Cina dan sepuluh orang Eropa.
Pada saat itu, hasil utamanya adalah, karet, kultur padi yang, meskipun lembab di sekitarnya, ditanam di lahan kering.
Pada 30 November 1908 sebuah kantor pos bantuan dibuka di sini, yang ditingkatkan dua tahun kemudian sebagai kantor pos pertama, namun kantor pos tersebut pada 16 Agustus 1916 ditutup . Tapi tak berapa lama, tepatnya pada 10 Oktober tahun yang sama dibuka kembali. Akhirnya, pada tanggal 4 September 1932, ia menjadi kantor pos bantuan kedua dan dengan demikian berada di bawah kantor pos di Djambi.

Dahulu Muara Tebo sebagai mana hal nya pengiriman surat di tanah Melayu, Mereka ditemukan dalam beberapa jenis pengantar surat dari pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Seram diantara nya yang disebut Surat Bulu. .
Di Dutch New Guinea, bahkan pada tahun 1954, disebutkan tentang penerimaan surat bulu. John Loudon juga membuat komentar tentang hal itu dalam laporannya mengenai penambangan timah di pulau Billiton: “Apakah ada yang disebut surat mendesak?” surat bulu, surat terbang maka ada kebiasaan pada Banka untuk melampirkan satu atau lebih bulu ayam pada surat itu, tergantung pada urgensi dari isi surat.

Pada gambar kiri dibawah ini menunjukkan “Surat Mendesak dari Kantor Telegraf Pemerintah di Muara Tebo dengan cap berbulu”.
Amplop itu awalnya berisi telegram yang dibawa dari Moearatebo ke tujuan akhirnya oleh pembawa pesan (pelari hutan), yang berganti-ganti di setiap desa yang di lakukan secara estafet. Bulu hitam dan putih menunjukkan bahwa perjalanan surat diperlukan waktu siang dan malam. . Di sisi kanan amplop, nama kantor telegraf Pemerintah (M Tebo) nyaris tidak dapat diuraikan. Surat-surat bulu semacam itu telah dikenal sejak 1835, jauh sebelum dinas pos di Hindia Belanda ada pada 1 Januari 1863
Foto : kiri : Pos Terbang atau Verenpost atau Surat
Bulu dari kantor pos di Moearatebo. kanan : seorang prajurit dengan surat penting.
(415/Tim PUDAS Jambi)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button