Sejarah & Budaya

Mengenai Situs Solok Sipin

Oleh; Via Dicky (Sejarahwan)

SepucukJambi9Lurah.KataFakta.id

Situs Solok Sipin berada diwilayah Pusat Kota Jambi. Yang mencakup areal seluas kurang lebih 10 km persegi. Situs Solok Sipin meliputi Kecamatan Pasar Jambi, kec. Telanaipura dan kec. Danau teluk. Posisi situs ini berada diantara garis 1°33′ – 1-°38′ Lintang selatan dan 103°35′ – 103°40′ bujur timur. Situs Solok sipin seolah2 terpisah menjadi dua wilayah, karena adanya aliran sungai batanghari. Situs Solok sipin berada pada ketinggian 22-27 meter dari muka laut pd wilayah perbukitan dan paling tinggi di kota jambi. Oleh karenanya situs solok sipin berada pd lokasi sangat strategis menghadap ke sungai batanghari.

Kearah utara situs, terdpt sebuah tanjungan yaitu ujung tanjung pasir dan dua danau yaitu Danau Penyengat dan Danau Teluk. Sedangkan dibagian selatan situs terdpt sebuah pulau bentukan endapan pasir dan 2 buah danau lagi. Danau Sipin dan Danau teluk kenali.

Situs solok sipin mulai terungkap oleh Perwira Kapten E.C.Crooke tahun 1820 masehi. Pada tahun 1890 arca masih ada. Tahun 1893 dibawa ke batavia. Tahun 1902 makara besar masih ada yg kemudian di bawa ke Batavia. Dilokasi situs soloj sipin sedikitnya terdapat 4 buah candi yg baru terindentifikasi. 4 kelompok candi tsb adalah Kelompok Candi Sekerabah, Candi Kuto, Candi Solok Sipin dan Candi Sausekip. Kondisi candi dalam keadaan runtuh dan berada dibawah pondasi rumah warga yg begitu padat penduduknya. Keseluruhan candi tersusun dari bata yg menyerupai bata situs muarajambi. Sebagai peninggalan budhis.

Bangunan lain periode islam disitus tsb adalah masa kesultanan jambi. Kompleks rumah tua pecinan, kompleks pemakaman benteng (Taman Rajo) , dan sebuah rumah bengen tersusun dari kayu. Diareal kelompok Candi Sekerabah, adalah lokasi berdirinya Kraton kesultanan Tanah pilih malayu Jambi. Pada lokasi kraton, berdiri pula bangunan benteng atau markas besar belanda di jambi. Temuan purbakala di situs solok sipin antara lain : Patung Budha setinggi 172 cm, di simpan di museum nasional jakarta, 4 buah makara besar disimpan dimuseum nasional jkt, sebuah stupa yasti budha,sebuah batu lapik, arca gajah, batu keramat 23.150 gram beratnya, batu putih ukuran 25 x 14 x 10 cm, butiran emas candi kuto, mata uang logam kesultanan jambi dari masa 1600-1900, mata uang logam dari berbagai Kesultanan di Sumatera dan semenanjung, mata uang voc tahun 1748,1804,1913 & 1920. Mata uang cina dinasti Tang,Sung san Ming. Bangkai perahu kuno , struktur bata candi,nisan batu makam, nisan kayu makam.

Dengan memperhatikan posisi arca budha Solok sipin, menunjukkan adanya perpaduan seni arca antara gaya gupta dan harsa sekitar abad 6-8 masehi.
(415/Tim PUDAS Jambi)

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button