Katafakta.id (Jambi) Dugaan aktifitas illegal loging, dan dugaan penampungan kayu hasil perambahan kawasan hutan diduga dilakukan oleh PT.Duren Mandiri Fortuna yang beroperasi diwilayah Hukum Polda Jambi, masih meraja Lela tanpa tersentuh oleh Aparat Penegak Hukum.
Diketahui Sabtu 30 Juli 2022, tampak jelas dilapangan tumpukan Kayu Log Bulat dengan berbagai macam jenis yang berjumlah ribuan potong, dengan ukuran panjang sekitar 2.60 M, dan besaran berdiameter kurang lebih 30 – 60 Cm, di angkat menggunakan alat berat jenis exavator, dari bibir sungai Batang Hari ke daratan yang terletak di Desa Mendalo, Kec Jambi Luar Kota.
Menurut Hadi Prabowo selaku Sekjen DPP LSM Mappan setelah melakukan investigasi dilapangan, mengatakan bahwa dilihat dari dokumen dan beberapa sumber, izin Pengelolahan Kayu rakyat tersebut berlokasi sungai rotan Mandiangin, namun faktanya kayu diangkut dan ditarik lewat jalur sungai menggunakan dari desa jelutih Batanghari.
Tambahnya jika memang benar hal ini terjadi maka kami menduga bahwa :
1. PT. Duren Mandiri Fortuna perusahaan veneer yg berlokasi di sungai duren, menerima dan menampung Kayu Hasil illegal Loging dan Menampung Kayu dari aktifitas perambahan kawasan hutan
2. Kayu balok rakit yang tidak sesuai dengan dokumen dan asal usul kayu
3. Jumlah batang dan kubikasi kayu yang tidak sesuai dengan dokumen diperkirakan
4. Jumlah diangkut lebih banyak dari pada PSDHDR yang dibayarkan Negera
5. Angkutan tronton yang akan mengangkat kayu dari Mendalo menuju pabrik sei duren tidak dilengkapi dengan dokumen angkut karena tidak ada ijin logpond di mendalo.
Terkait perihal atas dugaan tersebut, kami mintak Aparat Penegak Hukum hususnya Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi segera melaku upayah hukum dengan melakukan penyelidikan atas informasi yang kami sampaikan. Tegas Hadi
Hingga berita ini diterbitkan belom ada satupun pihak Dari pihak Management PT. Duren Mutiara Fortuna Raya yang berhasil dikonfirmasi.
