Saat ini, jumlah warga Provinsi Jambi yang positif Corona mencapai 64 kasus. Jika dibanding daerah lain, angka itu tergolong kecil.
‘’Justru karena masih belum terlalu banyak, sebaiknya segera diterapkan PSBB. Jangan menunggu kasusnya banyak baru diterapkan PSBB. PSBB di sini dimaksudkan untuk mencegah pertambahan kasus Corona,’’ ujar Raden Fauzi kepada KataFakta, Senin, 11 Mei 2020.
‘’Mumpung pasien masih sedikit ini (PSBB) akan lebih efektif dibanding kalau covid-19 sudah menyebar dan pasiennya sudah banyak, tentu PSBB akan lebih berat,’’ tambah Raden Fauzi.
Anggota dewan dari Dapil Batanghari-Muaro Jambi ini menyatakan ancaman virus Corona kurang disadari warga masyarakat.
‘’Fakta di lapangan banyak warga yang tidak memperhatikan social distancing dan physical distancing. Dengan PSBB pemerintah punya landasan hukum yang kuat untuk melarang kerumunan warga, melarang warga bertindak yang memiliki resiko tertular atau menularkan virus Corona,’’ urainya.
Namun, Raden Fauzi merasakan dana yang disiapkan pemerintah untuk pengamanan bahan kebutuhan makanan warga masih jauh dari kurang. Jika PSBB diterapkan, kata Raden Fauzi, pemerintah harus bisa menggandeng pihak lain untuk membantu warga.
‘’Dalam konteks PSBB saya kira anggaran Rp 200 milyar tentu tidak cukup, maka perlu dipikirkan sumber pendanaan lain. Kalau hanya mengharapkan APBD belum tentu mencukupi, maka pemerinta bisa melibatkan pihak pihak lain untuk ikut mensukseskan PSBB bila nanti mau diterapkan, misalnya perusahaan-perusahaan di Jambi juga bisa diajak untuk ikut serta,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, wacana penerapan PSBB dilemparkan oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto. Menurut dia, PSBB perlu diterapkan untuk menghentikan penambahan jumlah warga yang positif Corona. ***
Muhamad Usman
