Akibat bacokan ini, lengan kakak perempuan Ardi mengalami luka parah. Ardi nekat membacok karena tidak terima setiap hari diomeli sang kakak.
“Jadi motif pembacokan adik terhadap kakak kandungnya itu karena kesal sering diomelin terus. Apalagi si pelaku itu juga pengangguran tidak bekerja jadi itu yang buat pelaku akhirnya kesal dan membacok korban. Kakak kandungnya itu perempuan,” kata Kapolsek Jelutung, Iptu Dian Purnomo, Kamis , 11 Juni 2020.
Insiden pembacokan ini terjadi pada Rabu, 10 Juni 2020. Warga yang mengetahui atas kejadian pembacokan itu kemudian melaporkan insiden tersebut ke polisi hingga pelaku ditangkap.
Dari pengakuan pelaku ke polisi, pembacokan yang dilakukan pelaku ke kakak kandungnya tersebut juga didasarin janji yang tidak ditepati hingga semua emosi pelaku memuncak yang membuat pelaku nekat membacok kakaknya itu menggunakan parang.
“Selain sering diomelin juga, kakak kandungnya ini juga ada janji kepada pelaku. Katanya kalau pelaku disuruh mengangkat air dan nanti akan diberikan uang dan rokok. Tetapi setelah dilakukan permintaan korban ternyata janji berikan uang dan rokok itu tidak dikasih, lalu emosi nya makin memuncak dan korban dibacok dibagian lengan kirinya,” ujar Dian.
Perbuatan pelaku itu kini harus dipertanggungjawabkan. Ia kini harus mendekam di penjara dengan ancaman penganiayaan hingga mengakibatkan korbanya terluka.
Dari keterangan polisi, perbuatan yang dilakukan pelaku itu dengan kondisi sadar. Pelaku juga diketahui tidak mengalami gangguan kejiwaan yang membuat polisi tetap melakukan penahanan pada pelaku.
“Pelaku tidak ada mengalami gangguan kejiwaan. Yang jelas perbuatan pelaku ini meresahkan juga dan warga merasa terganggu, dan untuk korban kini masih di Rumah Sakit untuk dilakukan perawatan,” terang Dian.***
Ferdi Almunanda
