KATAFAKTA, JAMBI – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Maret 2020 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,64% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan inflasi Jambi adalah sebesar 2,61% (yoy) dan secara tahun berjalan inflasi Jambi sebesar 0,87% (ytd).
Menurut Staf Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Zoelverdi Y. Putra, secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada kelompok pada makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah (andil 0,32%), bawang putih (andil 0,08%), beras, cabai rawit, dan minyak goreng (andil 0,04%), serta komoditas pada kelompok transportasi yaitu angkutan udara (andil 0,17%).
Zoelverdi Y. Putra menambahkan, merebaknya wabah corona COVID-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada kekhawatiran masyarakat untuk beraktivitas dengan menggunakan angkutan udara.
“Selain itu, berbagai himbauan dan kebijakan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan turut mendorong penurunan tarif angkutan udara,” ujarnya.
Kata Zoelverdi, penurunan harga komoditas makanan didorong oleh panen raya di sejumlah sentra sehingga berdampak pada melimpahnya pasokan, di tengah stabilnya permintaan.
“Harga bawang putih yang sempat meningkat di awal tahun akibat terganggunya proses impor dari Tiongkok, mulai tercatat bergerak kembali ke harga normal,” kata dia.
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang menahan deflasi, yakni daging ayam ras 0,08%, mobil dan telur ayam ras 0,03%, ttarif gunting rambut pria, pisang, gula pasir, susu bubuk untuk balita, dan ikan patin 0,02%.
“Peningkatan harga pada komoditas tersebut sebagai dampak dari terbatasnya pasokan untuk memenuhi permintaan,” jelas Zoelverdi.
Adapun rincian perkembangan inflasi pantauan di Jambi adalah -0,65% (mtm) dan tahun berjalan : 0,91% (ytd), tahunan : 2,63% (yoy)
Sementara itu di Kabupaten Bungo tercatat inflasi bulanan mencapai -0,56% (mtm), tahun berjalan : 0,53% (ytd), dan tahunan : 2,43% (yoy). (***)