Hukum dan Kriminal

Pelaku Pembunuh Sepupu Yang Mencabulinya, Seorang Gadis Harus Tinggal Di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus

Katafakta.id – Kupang – Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Naibonat, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini menjadi tempat tinggal sementara bagi gadis remaja asal Timor Tengah Selatan (TTS) yang diduga membunuh sepupu yang mencabulinya. Gadis yang berstatus tersangka kasus pembunuhan itu sudah sepekan tinggal di BRSAMPK Naibonat.

“(Mulai dititipkan) begitu kasus, tanggal 12 (Februari 2021),” kata Kepala BRSAMPK Naibonat, Supriyono, kepadadetikcom, Jumat (19/2/2021).

Supriyono menuturkan, awal tiba di balai rehabilitasi, gadis tersebut tampak cemas. Namun saat ini kondisi psikologis gadis tersebut berangsur membaik.

“Pastinya cemas. Anak-anak diantar polisi ke tempat baru, lingkungan baru, pasti dia cemas. Kalau di balai kan sudah didampingi supaya trauma dan kecemasan berangsur hilang, itu didampingi oleh peksos (pekerja sosial). Sekarang dia relatif nyaman di sini, nggak memperlihatkan sikap yang tertekan,” terang Supriyono.

Supriyono menyebut gadis itu sudah bersedia makan bersama penghuni balai rehabilitasi lainnya. Supriyono menilai psikologis gadis tersebut sudah tak seterguncang sewaktu awal.

“Biasa kalau di lingkungan baru pasti tertekan. Karena dia harus beradaptasi. Untuk sekarang sudah nyaman, makan juga bersama-sama. Secara priskologis sudah tidak begitu terguncang,” tutur Supriyono.

Supriyono kemudian menerangkan sehari-hari gadis itu diberikan terapi baik dari sisi psikososial, mental dan rohani, kegiatan jasmani, keterampilan serta kesehatan. Di awal tiba, gadis itu menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, termasuk tes COVID-19.

“Pengampunya satu, yang bertanggung jawab atas dia hanya satu. Kalau terapi bergantian peksosnya. Misalnya terapi psikososial, mental dan rohani, jasmani, keterampilan seperti handycraft untuk isi waktu luang. Nanti kami liat dia minatnya apakah di handycraft, menjahit, salon,” terang Supriyono.

“Juga sama petugas medis. Seperti di awal datang kami periksa kondisi kesehatannya dan kami tes COVID juga, hasilnya negatif,” sambung dia.

penulis: Detik.com

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button