Katafakta.id – Jakarta – Pada pagi hari tanggal 23 November 1981, warga di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan penemuan dua karton yang berisi potongan-potongan tubuh manusia.
Dilansir dari Harian Kompas, kedua karton itu diletakkan tak jauh dari tempat pemberhentian bis Jl. Jenderal Sudirman di pertigaan Jl. Setiabudi. Sejumlah petugas keamanan yang pertama kali melihat isi karton tersebut awalnya mengira bahwa itu merupakan daging sapi.
Namun, mereka seketika terkejut saat melihat tangan manusia juga ikut terbungkus rapi bersama potongan daging yang lain. Terdapat total 13 bagian tubuh di dalam kedua karton tersebut, sehingga kasus ini dikenal luas dengan sebutan ” Setiabudi 13″.
Belum ada pihak yang dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan dan mutilasi tersebut. Bahkan identitas korban pun juga tidak terungkap meski telah ditemukan banyak petunjuk di tubuh korban.
Jejak pelaku Menurut anggota satuan reserse Komando Daerah Kepolisian (Kodak) Metro Jaya dan beberapa dokter yang menangani tubuh korban, diduga pemotongan dilakukan menggunakan gergaji besi. Dugaan ini didasarkan pada hasil penelitian tulang belulang yang dipotong, di mana ditemukan bekas gesekan-gesekan kecil.
Mereka menduga, pelaku pembunuhan ini adalah orang yang berpengalaman dilihat dari hasil pemotongannya yang rapi.
Selain memotong tubuh korban, pelaku juka menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulangnya. Hasilnya pun sangat rapi. Kantong plastik yang digunakan untuk membungkus potongan tulang dan daging rupanya bekas bungkusan buku.
Plastik itu bertuliskan nama sebuah toko buku di Jl. Pasar Baru. Sedangkan plastik lainnya bertuliskan nama sebuah super market di Jl. Samanhudi, yang letaknya tak jauh dari Jl. Pasar Baru. Di dalam karton ditemukan pula koran edisi sore terbitan Rabu (19/8/1981) sebanyak tiga eksemplar. Masih terlipat rapi, seperti belum pernah dibuka.
Beberapa petugas reserse yang dihubungi Kompas menduga, latarbelakang pembunuhan yang keji itu adalah balas dendam. Mayat sengaja diletakkan di tempat ramai. Dengan demikian, kabar pembunuhan tersebut akan dengan cepat tersiar.
“Si pembunuh merasa puas, dendamnya terbalas,” kata reserse yang tidak disebutkan namanya itu. Polisi menduga pembunuhan tersebut dilakukan oleh lebih dari seorang dan dipersiapkan terlebih dahulu.
“Si pelaku kenal dengan korban,” ujar polisi. Baca juga: Mutilasi Bekasi dan Memori Kelam tentang Ryan Jombang Hasil autopsi jenazah korban Tim dokter dari Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia (LK UI) segera meluncur ke lokasi untuk memeriksa mayat yang terpotong-potong menjadi 13 bagian itu.
Sumber: Kompas.com