Politik

Dedek Kusnadi : Kecil Kemungkinan PKS dan PDIP berkoalisi

KATAFAKTA, JAMBI - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung kader PDI Perjuangan Abdullah Sani menjadi calon wakil gubernur mendamping calon gubernur Al Haris. Pasangan Al Haris – Abdullah Sani selain diusung PKS, juga diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Berkarya.

Jumlah kursi ketiga partai tersebut mencapai 11 kursi, sudah cukup untuk dijadikan sebuah perahu untuk mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Jika PDIP tempat Abdullah Sani bernaung ikut bergabung, koalisi ini bakal memiliki 20 kursi.

Namun, mungkinkah PDIP bergabung dengan koalisi ini? Menurut pengamat politik Dedek Kusnadi, kecil peluang PDIP dan PKS berkoalisi. Perbedaan ideologi kedua partai sangat jauh berbeda.

‘’PKS partai kanan, PDIP nasionalis, keduanya sulit untuk disatukan,’’ ujar Dedek Kusnadi kepada KataFakta, Selasa, 23 Juni 2020.

Menurut Dedek, dalam sejarah Pilkada di Indonesia sangat sedikit terjadi PDIP dan PKS berkoalisi. Konstalasi perpolitikan di level nasional yang membuat PDIP dan PKS berhadapan dalam banyak isu membuat kedua partai tersebut sulit untuk menyatu, termasuk di daerah.

Alasan lain, tambah Dedek, dengan sudah terpenuhi syarat minimal jumlah kursi partai pengusung membuat Al Haris tidak akan ngotot untuk mendapatkan dukungan dari PDIP.

‘’Beberapa alasan ini menyebabkan peluang terjadi koalisi PDIP dengan PKS sangat kecil,’’ kata Dedek.

Perkiraan Dedek ini dibantah oleh Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi Edi Purwanto. Menurut dia, PDIP membuka diri untuk berkoalisi dengan partai mana pun, termasuk PKS.

‘’Kita bisa berkoalisi dengan semua partai, termasuk dengan PKS,’’ ujar Edi Purwanto kepada KataFakta. ***

Muhamad Usman

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button