Katafakta.id – Jambi – Ketua Dewan pimpinan cabang (DPC) Asosiasi penambang rakyat indonesia (APRI) Tebo Afriansyah mengaku telah berkomunikasi dan berkoordinasi kepada DPRD Tebo dan Bupati Tebo untuk memberikan data potensi wilayah Pertambangan rakyat (WPR). Bahkan waktu yang di berikan hanya seminggu.
“Kita sudah koordinasi dengan Bupati Tebo terkait potensi WPR agar masuk dalam revisi Perda RTRW Kabupaten Tebo” Ungkapnya, Senin (15/02/2021).
“Alhamdulillah Bupati setuju, bahkan Bupati minta masukan dari DPC APRI tentang data potensi WPR seluruh Kabupaten Tebo”, kata Afriansyah.
“Karena revisi Perda RTRW tahap finalisasi, maka dari itu Bupati ngasih kita waktu 7 hari agar memberikan data potensi WPR”, ucapnya.
Afriansyah jelaskan, data yang di berikan nantinya akan menjadi landasan dari Pemkab Tebo untuk melakukan revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW), tapi tentunya Pemda tetap akan mengkroscek kebenaran data yang kita berikan.
Lanjut Afriansyah, APRI ini hadir untuk membantu masyarakat penambang yang ada di Tebo agar mendapat legalitas dan penambang rakyat di bawah naungan APRI akan di ajarkan cara menambang yang sesuai atura perundang undangan yang ramah akan lingkungan.
Dikatakannya, jika Pemkab Tebo telah melakukan revisi Perda RTRW, APRI akan membantu masyarakat dalam membuat izin pertambangan rakyat (IPR).
Sehingga, masyarakat yang menambang tidak perlu merasa khawatir dalam bekerja akan di kejar-kejar aparat hukum. Sedangkan keuntungan Pemkab Tebo, akan menambah pendapatan asli daerah (PAD).
sumber: Mediaema.com
