Ekonomi & Bisnis

Bank Sentral Lawan Corona, Tapi Harga Emas Loyo

Muhamad Usman

KATAFAKTA – Harga emas internasional diperdagangkan turun pada Senin pagi setelah investor mengurangi investasinya di safe haven. Hal itu menyusul langkah stimulus yang dikeluarkan bank sentral se-dunia dalam memerangi pelemahan ekonomi global akibat wabah virus corona.

Dilansir dari Economic Times, pada Senin 23 Maret 2020, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen ke level US$1.487,83 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik sebesar 1 persen ke level US$1.499,50 per ons.

Seperti diketahui, pada Jumat pekan lalu gelombang stimulus fiskal dan moneter dari bank sentral seluruh dunia menghentikan langkahnya mendapatkan uang tunai. Hal itu pun diharapkan dapat meredam resesi global yang lebih dalam.

Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp861 ribu per gram. Harga itu turun Rp9.000 per gram jika dibandingkan perdagangan Sabtu akhir pekan lalu.

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback juga ditetapkan seharga Rp780 ribu per gram, atau turun Rp11.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.

Adapun harga emas berdasarkan ukuran, emas lima gram Rp4,12 juta, 10 gram Rp8,18 juta, 25 gram Rp20,35 juta, dan 50 gram Rp40,63 juta.

Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp81,2 juta, 250 gram Rp202,75 juta, dan emas 500 gram Rp405,3 juta.

Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp455 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp810,6 juta.

Untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp8,85 juta dan Rp17,15 juta.

Adapun bagi pembelian emas hari ini, Antam mencatat untuk emas ukuran 100 gram dan 1.000 gram hanya tersedia di butik Logam Mulia. Sedangkan, emas ukuran 250 gram dan 500 gram belum tersedia.

Show More

Related Articles

Back to top button