Ketika itu, Didi Kempot masih seorang pengamen yang tidak memiliki penghasilan pasti. Namun, ia berani menyunting Saputri, gadis buruh pabrik sepatu.
Saputri mengenang bagaimana dirinya dan Didi Kempot menikah. Karena tidak ada biaya cukup, menikah di kantor KUA, tidak mengadakan pesta.
‘’Saat menikah yang menghadiri cuma teman-teman Bapak (Didi Kempot) yang juga pengamen,’’ cerita Saputri, Jumat, 8 Mei 2020.
Pernikahan itu, kata Saputri dilangsungkan di tahun 1994. Setelah menikah, keduanya mencari kontrakan rumah.
‘’Ngontraknya tak jauh dari kos saya. Perjuangannya berat. Bapak ngamen, saya kerja di pabrik sepatu,’’ cerita Saputri.
Saputri juga mengenang awal pertemuannya dengan Didi Kempot. Ketika itu Didi Kempot ngamen di kos Saputri.
‘’Saya ingat betul. Ketika itu saya kasih uang receh Rp 100,’’ ungkapnya.
Saputri meneruskan pesan Didi Kempot untuk para penggemarnya agar hidup jangan menyerah dengan keadaan. Jika sudah sukses agar tidak melupakan masa-masa sulit. ***
Muhamad Usman