Pernyataan Jokowi ini disampaikan saat membuka rapat terbatas COVID-19 pagi tadi, Senin, 4 April 2020.
Kata Jokowi, evaluasi perlu dilakukan agar pemberlakuan PSBB berjalan efektif.
“Saya ingin memastikan bahwa ini betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif. Dan saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk tahap kedua. Ini perlu evaluasi. Mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan dan mana yang masih terlalu kendur,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin 4 Mei 2020.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut contoh pelaksanaan PSBB yang berlebihan adalah pembubaran paksa masyarakat yang tengah berada di warung makan.
“Pak Presiden mendapatkan informasi dan membaca berita ada beberapa tempat yang melakukan langkah-langkah yang menurut Pak Presiden kurang tepat. Ada warung tenda datang sekelompok petugas lantas membubarkan paksa. Seperti ini kan harusnya kan diingatkan,” ujar Doni kepada wartawan seusai rapat terbatas.
Namun Doni tidak menyebut di daerah mana saja pelaksanaan PSBB yang petugasnya berlebihan. Dikatakannya, pemerintah daerah harus melakukan sosialisasi yang masif dengan masyarakat agar tidak terjadi hal seperti ini lagi.
Menurut Doni, warungnya bisa diatur yang semula mungkin kursinya 10 dikurangi jadi 5.
‘’Perlu ada komunikasi antara petugas dan masyarakat yang saat itu belum memahami aturan yang sudah dikeluarkan,” ujar Doni. ***
Muhamad Usman