Katafakta, Malang – Munculnya banner yang terpasang milik Wahyu Hidayat PJ walikota Malang menjadi polemik karena banner yang terpasang diduga untuk pencalonan maju Pilwali Kota Malang pada Pilkada 2024 ini.
“Banner yang sudah tersebar luas dan terpasang dibeberapa tempat itu dengan mudah dijumpai oleh publik Kota Malang”.
Terpampang foto Wahyu Hidayat, kini menjadi perbincangan, pasalnya publik mempertanyakan adanya narasi politik ‘Berselaras Untuk Kota Malang Berkelas’ dan tertulis Pj Walikota Malang. Publik merasa ada kejanggalan dari banner yang terpasang mulai kemaren itu.
Budi warga Kota Malang mengatakan, “Kalau banner tersebut untuk pencalonan rasanya kurang tepat dengan adanya kalimat PJ Walikota Malang, seharusnya cukup dengan Wahyu Hidayat saja tanpa menyertakan “PJ ” apalagi ditambah narasi politik.” ucapnya saat ditemui awak media di sekitaran Kayu Tangan, Rabu (03/07).
Supri warga Bareng, Kota Malang pun ikut bersuara, “Sebuah aji mumpung, sedang menjabat dan akan maju juga ke Pilwali, seolah menjadi Walikota (Definitif). Ya sangat kurang elok dan kurang bijak, jadi ya tidak salah jika warga Kota Malang punya anggapan dan dugaan yang aneh-aneh.” ujarnya.
“Wajar jika masyarakat Kota Malang bersuara, mudah-mudahan yang dipakai adalah anggaran pribadi, bukan menggunakan dana APBD Kota Malang. Jangan lagi ada pembodohan untuk masyarakat.” tambah Supri tegas.
Banner tersebut dinilai Rawan menggunakan APBD karena slogan yang dipakai adalah slogan HUT termasuk logo HUT yang memang menggunakan APBD.
Terkait dugaan penggunaan anggaran APBD untuk banner pencalonan N1 yang bertebaran di Kota Malang, awak media katafakta.id mencoba mengkonfirmasi kepada PJ Walikota Malang melalui pesan whatsapp namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban. (tim)