Pemerintahan

Kerinci Bakal Terapkan New Normal, Begini Penjelasan Pj Sekda Provinsi Jambi

KATAFAKTA, JAMBI – Pemerintah pusat menunjuk Kabupaten Kerinci menjadi salah satu pilot project untuk penerapan new normal. Provinsi Jambi bersama 6 provinsi lainnya juga disebut-sebut layak untuk dijadikan daerah penerapan new normal.

Menurut Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, pihaknya sangat mendukung penetapan Kabupaten Kerinci oleh pemerintah pusat sebagai daerah new normal.

Sudirman menyatakan Kerinci dipilih sebagai pilot project penerapan new normal, tapi bukan dalam tahap pertama. Sudah ada 25 kabupaten/kota yang telah ditetapkan sebagai daerah pilot project, namun Kabupaten Kerinci tidak termasuk.

‘’Mungkin akan masuk tahap dua atau tiga,’’ ujar Sudirman kepada KataFakta, Kamis, 28 Mei 2020.

Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan yang mendasari pemerintah pusat memilih Kabupaten Kerinci.

‘’Kabupaten Kerinci dinilai pemerintah pusat sebagai daerah hijau dan tidak terdampak Covid-19,’’ kata Sudirman.

Lantas, apa yang akan dipersiapkan pemerintah daerah untuk penerapan new normal ini? ‘’Persiapan penerapan new normal diawali dengan sosialisasi, kajian, penyiapan data pandemi, koordinasi pemerintah provisi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten, dan monitoring serta evaluasi,’’ jelasnya.

Nantinya, tambah Sudirman, tahapan new normal bisa diawali dengan membuka akses wisata dan industri, aktivitas pasar, mall dan terakhir membuka kembali sekolah.

‘’Namun, kami masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah pusat,’’ cetusnya.

Lantas bagaimana tanggapan Bupati Kerinci Adirozal menanggapi rencana pemerintah pusat menerapkan new normal di wilayahnya?

Adirozal mengakui saat ini Kerinci tidak ada penambahan yang terkena Covid-19. “Sekarang yang positif tidak ada, PDP juga tidak ada dan ODP tinggal 30 orang. Mungkin dengan tidak adanya penambahan dan positif virus corona di Kerinci sudah nol, makanya pusat menunjuk Kerinci sebagai new normal. Ini bukan usulan Pemprov Jambi tetapi ditunjuk langsung oleh Pemerintah Pusat,” jelas Adirozal.

Kata Adirozal, penerapan new normal tidak serta merta semuanya dibuka tetapi ada tahapannya. ‘’Kemungkinan sekolah adalah termasuk yang terakhir. Karena kita beririsan dengan Kota Sungai Penuh, anak-anak kita ada yang sekolah di Kota Sungai Penuh, guru-guru kita juga ada yang dari Kota Sungai Penuh, maka apabila nanti kondisinya sudah betul-betul normal baru kita buka semuanya,” urainya.

Adirozal menyatakan saat ini pihaknya sedang mempelajari langkah-langkah seperti apa yang akan diambil dalam penerapan new normal.

“Kita masih mempelajarinya, juga masih menunggu arahan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,’’ ungkapnya.

Bupati dua periode ini berharap penerapan new normal jangan sampai menjadi bumerang dan justru membuat jumlah warga yang tertular virus Corona justru semakin banyak.***

 

Muhamad Usman

 

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button