Hukum dan Kriminal

Kasus Penusukan dan Penyerangan Kapolsek Pelepat, Polisi Periksa 21 Warga dan Kades

KATAFAKTA, MUARA BUNGO – Dua puluh satu warga, termasuk kepala desa, diperiksa oleh kepolisian terkait kasus penyerangan dan penyekapan rombongan polisi di lokasi penambangan emas illegal. Namun, kepolisian belum menetapkan tersangka.

“Tersangka belum ada kita tetapkan, baru berupa saksi-saksi saja. Saat ini sudah 21 orang yang kita amankan untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kejadian itu. Mereka semuanya adalah laki-laki yang kita periksa termasuk kades nya juga kita mintai keterangan,” kata Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji, Rabu, 13 Mei 2020.

Diterangkan Puspo Aji, selain mengamankan puluhan saksi dari beberapa warga. Polisi juga telah mengantongi beberapa nama serta data indentitas diri dan foto-foto yang diduga berupa pelaku dalam kerusuhan antara warga dengan polisi.

Identitas diri dan foto-foto wajah pelaku itu, kini juga tengah didalami lantaran diduga sebagai pelaku provokasi atas penghadangan polisi oleh ratusan warga saat itu. Tak hanya itu saja, polisi kini juga tengah mencaritahu siapa pelaku yang telah menusuk Kapolsek hingga mengalami luka dibagian bokongnya tersebut.

“Kalau foto dan identitas diri saat kerusuhan hingga terjadi penyanderaan serta penusukan sudah ada beberapa yang kita duga sebagai provokatornya. Namun kita masih lengkapi lagi karena kita harus melengkapinya lagi. Namun bagaimanapun kejadian ini akan terus ditindaklanjuti. Untuk kondisi Kapolsek sudah baik, setelah mengalami 4 luka jahit dibagian pantatnya,’’ ujar Puspo Aji.

Lebih lanjut, Perwira Menengah di Jajaran Polda Jambi tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab terjadinya penyanderaan dan penusukan Kapolsek itu, diduga didasari atas penolakan warga dengan operasi razia tambang emas ilegal. Selain tidak terima dirazia, aksi penyanderaan dan penusukan tersebut juga didasari lantaran ada dua orang yang saat itu sempat diamankan polisi saat razia di lokasi tambang.

“Ya penyebabnya ribut itu ya karena ini, tambang emas ilegal dirazia, jadi mereka merasa terganggu, lalu juga pada saat razia tambang emas ilegal itu anggota juga berhasil mengamankan 2 orang di lokasi sana. Itu yang menjadi penyebab mereka ribut dan sekap anggota serta Kapolseknya alami luka tusuk,” terangnya.  ***

Ferdi Almunanda

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button