Dari informasi yang berhasi dihimpun KataFakta, Darwis beserta istirinya Anisi (50), anggota keluarga laki-lakinya, RD (30) dan AD (20), lalu anggota keluarga perempuannya, HD (28), ND (21) SD (14) dan RA (24) saat itu seperti kesurupan. Darwis bersama seluruh anggota keluarganya itu lalu tega membunuh anak gadisnya sendiri, RM (18), dengan cara menggorok leher dan menebas kepalanya.
Salah seorang warga Desa Pattaneteang berinisial SA menceritakan kejadian tragis ini berlangsung sekitar pukul 11 siang.
“Awalnya itu jam 11.00 (Wita), Darwis mengamuk kayak kesurupan, dia lalau bunuh anaknya sendiri yang masih SMA di dalam kamar itu, ada warga yang bilang katanya untuk tumbal,” kata SA saat dikonfirmasi, Minggu 10 Mei 2020.
Sejumlah warga yang hendak menghentikan aksi sadis itu justru disandera oleh Darwis sekeluarga. Mereka adalah Sumang (45), Enal (25), dan IF (18). Beruntung, ketiganya berhasil selamat meski mengalami luka sabetan parang. Sumang menderita luka pada telinga kirinya Enal menderita luka di bagian kepala usai di tebas oleh Darwis, sementara IF berhasil kabur tanpa menderita luka sedikitpun.
Akhirnya, warga melaporkan aksi keluarga Darwis ke polisi.
“Warga langsung lapor polisi, karena Darwis juga lukai warga yang disandera itu,” lanjut SA.
Mendapat informasi ini, Kapolsek Tompobulu, Iptu Suhardi beserta anggotanya langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Negoisasi dengan Darwis dan keluarganya alot. Tak lama kemudian Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri datang dan langsung memerintahkan agar Darwis menenteng masih menghunus sebilah parang ditangkap.
“Kita berhasil mengamankan dia dan keluarganya sore sekitar pukuk 17.30 Wita, lalu kita langsung bawa ke Polres untuk pemeriksaan,” ucap Wawan.
Kata Wawan, aparat kepolisian telah melakukan olah TKP dan mendapati jenazah RM di kamar paling belakang. Namun dia enggan berspekulasi mengenai motif Darwis dan keluarganya melakukan aksi keji ini. ***
Muhamad Usman