Peristiwa

Warga Menolak, Makam Digali dan Jenazah Corona Dipindahkan

Bupati Banyumas Achmad Husein ikut membantu membongkar makam untuk memindahkan jenasah terinfeksi corona

KATAFAKTA, BANYUMAS – Warga Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah menolak pemakaman 2 jenazah positif Corona di desa mereka. Penolakan juga dikarena jenazah bukan penduduk desa tersebut.

Video yang beredar viral di media massa menunjukkan warga yang marah dan memukuli kentongan, bahkan ada yang melempari petugas dengan batu. Mereka mengerumuni mobil ambulans berpelat merah bernopol H-9507-TG. Ambulans warna putih itu bertuliskan ‘Pemerintah Provinsi Jawa Tengah RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto’. video bisa dilihat di https://youtu.be/9aKIzM4Dzaw

Menurut Kepala Desa Karang Tengah, Karyoto, warga menolak pemakaman jenazah pada Selasa (31/3) kemarin itu karena merasa dibohongi.

“Alasan penolakan, warga dibohongi oleh petugas. Kemarin Selasa (31/3) siang itu banyak kendaraan pelat merah kliweran (berseliweran) ke sana (lokasi), mencari temu, mencari posisi. Kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan ke pemerintah desa,” jelas Karyoto, Rabu (1/4/2020).

“Tahu-tahu tadi malam itu listrik mati, apakah sengaja dimatikan atau tidak, kami tidak tahu yang jam 7 itu (19.00 WIB). Kemudian setelah itu datang dua ambulans dan enam mobil dinas lainnya,” lanjut Karyoto.

Karyoto menambahkan, warga terkejut setelah mengetahui bahwa itu adalah proses pemakaman jenazah pasien Corona. Warga pun melayangkan protes dan penolakan.

“Masyarakat kami kelelahan karena kami membuat posko untuk mengantisipasi orang-orang pulang dari luar kota menjadi ODP, pendataan, dan sebagainya, melelahkan pekerjaan ini. Kok tiba-tiba kami dikasih seperti ini, tidak ada pemberitahuan sama sekali. Ini yang menyulut kemarahan warga masyarakat dan saya pribadi selaku kepala desa merasa tersinggung, karena ini wilayah kami, wilayah Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok,” paparnya.

Kata Karyoto, lokasi pemakaman jenazah di dekat permukiman, hanya berjarak 100 meter.

Alhasil, warga pun langsung memblokade jalan dan memukuli kentongan. “Mobil itu tidak boleh keluar. Tuntutan masyarakat harus dipindah makamnya, itu jangan di situ digali,” ujarnya.

Akhirnya Bupati Banyumas turun ke lokasi tadi malam dan melakukan negosiasi. Hingga akhirnya dilakukan pembongkaran makam pagi tadi. “Tadi dilaksanakan pembongkaran sekitar jam 08.00 WIB. Tadi siang (jenazah) sudah dibawa,” ungkapnya.

Bupati Banyumas Achmad Husein turun langsung menggali makam yang berada di perbatasan Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok dengan Desa Tumiyang itu. (***)

Muhamad Usman

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button