Politik
Trending

Sejak 2004, Petani Tebo Tengah Keluhkan Bagi Hasil Minim dengan PT Tebo Indah

TEBO- Seorang warga Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Efendi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil kemitraan yang telah dijalani dengan PT Tebo Indah sejak tahun 2004.

Menurutnya, selama lebih dari dua dekade bermitra, hasil yang diterima jauh dari memuaskan, atau tidak seperti yang diharapkan.

“Cuma Rp 200 ribu per bulan per hektare yang saya terima dari bermitra dengan PT Tebo Indah,” ungkap dia kepada Kata Fakta,  Jumat, 22 Agustus 2025.

Efendi menjelaskan, sejumlah persoalan menjadi penyebab rendahnya pendapatan petani. Ia menilai kebun yang dikelola perusahaan kurang mendapat perawatan yang memadai.

Selain itu, ia juga menyoroti maraknya pencurian buah sawit yang diduga dilakukan oleh karyawan perusahaan sendiri.

“Alasannya, karena hasil yang mereka terima dari bermitra dengan perusahaan tidak sesuai. Ini juga yang menyebabkan bagi hasil jadi tidak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Efendi.

Lebih jauh, Efendi menyebut aksi pencurian tersebut sudah berlangsung lama dan diduga telah diketahui pihak perusahaan, namun tidak mendapat penanganan yang tegas.

Terkait skema bagi hasil, Efendi menjelaskan, hasil bersih dipotong 45 persen terlebih dahulu. Sisa hasil kemudian dibagi 75 persen untuk perusahaan dan 25 persen untuk petani.

“Dari perjanjian awal tidak ada pemotongan sebesar 45 persen. Dan selama ini kami juga tidak pernah menerima laporan resmi mengenai berapa hasil kebun yang kami mitrakan kepada perusahaan,” ungkapnya.

Efendi berharap ada transparansi dan perbaikan sistem kemitraan agar petani tidak terus merugi. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Tebo Indah belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut.

Rio Andika

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button