DaerahNasionalPemerintahanPolitik

Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 Gelar Konferensi Pers

KATA FAKTA.id – Berkaca dari Pemilihan Calon Legislatif (Pileg) di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Tahun 2024 kemarin, terdapat kecurangan yang mengakibatkan pelaku harus berurusan dengan hukum.

Tidak ingin hal ini terulang kembali, para tokoh pemuda Kabupaten Tebo diantaranya Dr Azri, Hafizan Romy Faisal dan Afriansyah bersama para pihak telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024.

Hari ini, Senin, 05 Agustus 2024, para inisiator Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 menggelar konferensi pers yang digelar di Sekretariat Bersama, Rumah Seni Budaya Presisi Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Dr Azri yang juga merupakan Dewan Kehormatan PD IWO Tebo mengatakan, pembentukan Satuan Tugas Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 ini tidak hanya tertuju pada panitia atau pelaksana Pilkada saja, namun menyangkut para calon yang akan memimpin Kabupaten Tebo maupun Provinsi Jambi selama lima tahun kedepan.

“Jadi bukan hanya pelaksananya saja yang bersih, tapi para calon yang bakal memimpin Tebo maupun memimpin Provinsi Jambi ini juga harus bersih. Ini yang kita pantau bersama-sama,” kata Dr Azri.

Untuk Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 ini, kata dia, tidak hanya wartawan yang tergabung dalam PD IWO Tebo saja, namun semua wartawan, organisasi, komunitas dan mahasiswa pun bakal dilibatkan. Begitu juga dengan perwakilan dari kecamatan dan desa-desa di Tebo.

“Nanti kita akan membuka pendaftaran sebagai Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024. Untuk kawan-kawan IWO pun silahkan bergabung, kita tidak ada pemaksaan untuk bergabung disini. Dan hari ini kita melakukan konfirmasi pers terkait ini,” katanya.

Dikatakannya, dalam waktu dekat ini Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 akan menggelar deklarasi yang bakal menghadirkan pihak kepolisian, TNI dan pelaksana Pilkada dalam hal ini KPUD Tebo dan Bawaslu Tebo.

Ditegaskan dia jika keberadaan Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 adalah netral di Pilkada 2024, atau tidak memihak atau mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) di Pilkada 2024.

“Tugas kita melakukan pengawalan, mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaannya, dan sampai selesai. Begitu juga penyelenggara, akan kita lakukan pemantauan,” katanya.

Dalam konferensi pers ini, salah seorang anggota PD IWO Tebo, Doni Yunanta menanyakan terkait legalitas Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024.

Sementara, kata dia, pemerintah telah membentuk pelaksana dan pengawas Pemilu 2024. “Jadi keberadaan dan kapasitas Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 seperti apa,” katanya.

“Tugas kita hanya memantau sebisa kita. Seperti apa bersihnya Pemilu itu?, ya kita hanya ingin Pemilu dilaksanakan sesuai dengan regulasi, sehingga pemimpin yang didapat adalah pemimpin yang bersih dan benar-benar yang diinginkan masyarakat,” kata Gaman Sakti, yang juga inisiator Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024.

Sementara, Ahmad Firdaus mengaku konferensi pers Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 ini terkesan dadakan dan surprise bagi dirinya sebagai wartawan.

Dia pun menanyakan seperti apa Pemilu bersih yang menjadi acuan dan yang diinginkan inisiator Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024. “Seperti apa Pilkada yang diinginkan kawan-kawan. Apakah ada acuannya?” katanya.

“Yang kita inginkan adalah pelaksanaan Pemilu yang sesuai dengan regulasi dan jujur. Jangan sampai masyarakat yang memilih pemimpin seperti membeli kucing dalam karung. Masyarakat harus tahu trik record pemimpin yang mereka pilih nantinya,” kata Romy menambah.

Ditegaskan Romy, keinginan Satgas Relawan Kawal Pilkada Bersih 2024 untuk mengawal proses Pilkada 2024 benar-benar bersih, paling tidak merubah mindset masyarakat.

Selama ini, menurut dia, masyarakat hanya berpikir Pilkada itu memilih karena uang. Paling tidak mindset ini berubah dan masyarakat memilih karena benar-benar ingin memilih pemimpin.

“Keinginan kita, agar lembaga yang melaksanakan Pemilu benar-benar sesuai aturan, tidak seperti Pileg kemarin yang terjadi penggelembungan suara dan itu akhirnya berakhir di ranah hukum. Dan pelakunya itu juga merupakan kawan-kawan kita semua. Jadi kita tidak ingin ini kesalahan ini terulang kembali,” pungkasnya.

Jurnalis:Allukman
Editor:R

Show More

Related Articles

Back to top button