TEBO – Proyek pembangunan turap hibah BNPB senilai Rp20 miliar di Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, menuai sorotan. DPD Rumah Juang Rampas Setia 08 Berdaulat Kabupaten Tebo meminta agar pembayaran proyek tersebut ditunda hingga dilakukan audit khusus.
Hal itu disampaikan Ketua Rumah Juang Rampas 08 Kabupaten Tebo, M. Husni, pada Rabu (25/12), menanggapi pemberitaan terkait progres pekerjaan turap tersebut.
“PPK jangan asal melakukan pembayaran hanya berdasarkan laporan progres dari konsultan pengawas. Untuk menghindari potensi kerugian negara, kami menyarankan PPK segera menyurati BPKP agar dilakukan audit khusus. Hasil audit itulah yang seharusnya menjadi dasar pembayaran kepada rekanan,” tegas Husni.
Ia menilai pekerjaan tersebut berpotensi menyimpang dari spesifikasi teknis (spek), terlebih waktu pelaksanaan sudah sangat mepet.
“Ini penting agar tidak terjadi kerugian negara. Dugaan kami, cukup banyak pekerjaan yang keluar dari spek,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan BPBD Kabupaten Tebo, Roni, pada 21 Desember 2024 menyampaikan bahwa progres fisik proyek telah mencapai 94 persen, sementara realisasi pembayaran baru 65 persen dari total anggaran.
“Pekerjaan fisik sudah 94 persen, pembayaran terealisasi 65 persen. Tinggal finishing. Selain itu masih ada pengecoran rabat beton sepanjang 160 meter. Kami optimis pekerjaan selesai tepat waktu sebelum 30 Desember,” ujar Roni.
Senada, Kepala BPBD Tebo juga menyatakan telah meminta pihak kontraktor untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan dengan menambah tenaga kerja dan mengerahkan alat berat.
“Di lapangan pekerja sudah ditambah, alat berat juga disiapkan agar pekerjaan bisa selesai sesuai target,” tutup Romi
