Katafakta.id – Papua Barat – Ketua Adat dan puluhan Kepala di Kampung Yoka, Distrik Heram, Jayapura Kota menyambut baik kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kampung Yoka sendiri merupakan Kampung peradaban yang berada di Papua mengingat dulu di Kampung inilah Belanda mendirikan sekolah dasar pertamanya di Negeri Papua.
Bukanlah tanpa alasan seorang Gubernur Jawa Tengah mengunjungi Kampung peradaban tersebut.
Dalam sambutannya, Titus Mebri selaku Kepala adat mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan mendoakan kesuksesan sang Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Bapak sudah injak ke kampung kami. Ini tidak sia-sia, karena siapapun yang menginjak kampung ini, pasti meraih sukses. Kita berdoa untuk semua,” ucap, Titus Mebri menyambut kedatangan Ganjar.
Ganjar pun menyambut baik sambutan yang sangat hangat dari kepala adat, kepala kampung dan masyarakat Yoka. Ia mengatakan, Papua memiliki banyak kisah menarik dan banyak orang hebat dari daerah ini.
“Saya cukup lama tidak ke Papua, karena masih pandemi. Saya senang, hari ini bisa hadir dan bertemu dengan bapak ibu semuanya. Kampung ini sangat menarik, karena di sini adalah tempat bersejarah dari sisi pendidikan di Papua,” jelasnya.
Ganjar mengakui, banyak potensi hebat penerus adat istiadat dari Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua seperti ukiran, kerajinan dan justru karya seni yang diciptakan masyarakat Papua tak hanya dikenal di Indonesia melainkan sudah di akui di kancah Internasional.
“Saya ketemu banyak orang luar negeri, dan mereka mengatakan Papua itu unik. Teknik ukirnya paling unik dan bagus karena mengandung filosofi sejarah. Ini bisa dikembangkan,” jelasnya.
Ganjar turut menjelaskan potensi di Daerah yang ia pimpin tentang potensi unggul di bidang teknologi seperti pembuatan mobil listrik hingga yang terakhir ada mesin swab test yang berhasil oleh salah satu sekolah kejuruan di Jawa Tengah.
Hal ini tentu dinilai mampu membangkitkan kolaborasi swadaya masyarakat desa-desa di Jawa Tengah dan Papua untuk maju bersama.
Tawaran tersebut tentu saja disambut baik oleh tetua adat Yoka dan siap di panggil apabila memang ingin segera diberlakukan mengingat desa yang ia pimpin bukanlah desa yang maju dan agak sedikit tertinggal.
“Tawaran itu memang sangat baik, karena kita daerah Timur agak sedikit tertinggal. Kami harus belajar banyak dari daerah-daerah yang maju. Daripada studi banding di luar lama, lebih baik kita kerja sama antardesa saja. Pasti kami tindak lanjuti tawaran Pak Ganjar itu,” pungkasnya.
sumber: jpnn.com