Muara Enim, Katafakta.id — Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir berinisial AN diduga nekat membakar kekasihnya bernama Ningsi Marlina (24) warga Rukun Damai RT 03 RW 03 Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Kamis (10/3/2022) malam sekira puku 22.30.
Pelaku yang sehari-hari bertugas di Polres Lahat ini nekat membakar kekasihnya tersebut karena sang kekasih meminta putus hubungan.
Pelaku membakar kekasihnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau bensin di rumah kontrakan temannya di Gang Kolam, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim.
Akibat aksi tersebut, korban menderita luka bakar sangat parah disekujur tubuhnya, sedangkan pelaku juga menderita luka bakar dikedua tangan dan sedikit bagian muka yang dirawat di Sal Bedah ruang Enim 1. Sedangkan Korban dirawat diruang ICU RSUD Muara Enim secara intensif karena menderita luka bakar sekitar 80 persen.
Aksi nekat tersebut berawal korban dan pelaku telah menjalin hubungan asmara selama beberapa tahun. Setelah menjalin asmara, korban baru mengetahui jika pelaku telah beristri. Korbanpun berniat mengakhiri hubungan asmara terlarang itu.
Lantaran tak terima sakit hati diputuskan, pelaku terus berusaha menghubungi dan mencari korban, namun korban selalu menghindar. Untuk menghindari kejaran pelaku, korbanpun bertandang dan tidur di rumah kontrakan temannya, Dea (27), di Jalan Ade Irma Suryani, Gang Kolam, Rt 05 Rw 08, Rumah Tumbuh, Kelurahan Muara Enim.
Namun, meski telah menghindar, ternyata masih dapat ditemukan oleh pelaku. Kemudian pelaku mendatangi kotrakan Dea sekira pukul 22:30, namun korban sudah tidur.
Tidak habis akal, pelaku yang sudah emosi langsung menurunkan skring meteran listrik sehingga lampu kontrakan padam dan mendengar ada suara memanggil. Kemudian saksi Dea terbangun dan mencoba mengecek dengan mengintip dari jendela.
“Saya kira lampu mati karena token habis sehingga saya memanggil Ningsih apakah sudah tidur? Dan dijawab belum. Oleh karenanya saya meminta ditemani untuk mengisi token listrik. Setela membuka pintu ternyata sudah ada pelaku yang menunggu di depan pintu,” terang Dea.
Setelah itu pelaku, lanjut Dea, langsung mendobrak pintu dan menghidupkan skring meteran listrik sambil membuka pintu kamar dan melihat korban sedang rebahan di kasur. Melihat hal tersebut, pelaku langsung marah-marah dan mencaki maki korban. Kemudian tanpa basa basi langsung menyiramkan Bensin yang telah dibawanya sebanyak dua botol ketubuh korban.
Untuk meredahkan pertengkaran antara pelaku dengan korban, dirinya sempat mengingatkan pelaku untuk tidak ribut-ribut di kontrakannya karena tidak enak didengar tetangga. Namun peringatannya tidak digubris oleh pelaku bahkan mengancam dirinya akan disiram juga oleh Bensin.
“Saya bilang jangan ribut-ribut disini, saya malu nanti banyak yang datang kemari, apalagi sudah minyiram bensin. Saya peringatan bahwa pelaku telah kelewatan. Pelaku langsung marah dan meminta agar saya tidak ikut campur, serta mengancam akan membakar diri saya juga,” ucap Dea.
Usai dua kali menyiram Korban dengan Bensin, sambung Dea, pelaku masih terus memarahi korban dan memegang korek api gas sembari sekali-kali memantikkan korek api tersebut. Akibat percikan tersebut, ternyata tanpa diduganya langsung menyambar ke tubuh korban yang telah di siram dengan Bensin.
“Sekali ni aku bukan nak gertak-gertak kau be. Omong la kau ku bakar nian,” ujar Dea menirukan gertakan pelaku.
“Dan ternyata seketika api langsung nyambar lantai yang juga menyambar ke tubuh korban. Saya pun ikut kebakar,” jelas Dea
Kemudian, kata Dea, api langsung menyambar tubuh korban dan lantai rumah sehingga asap mengepul dari dalam kamar.
Mungkin karena kasihan, tiba-tiba pelaku langsung menarik tubuh korban dan memeluknya berusaha untuk mematikan kobaran api di tubuh korban serta membawa korban ke klinik bidan.
Setelah menyelamatkan korban dan mendapatkan penanganan sementara, pelaku langsung pergi meninggalkan korban.
“Setelah saya lihat ada api, saya langsung teriak minta tolong. Lalu datang warga dan pak RT,” tutupnya.
Sementara itu, Zakaria (56) selaku warga setempat, mengatakan dirinya hanya mendengar teriakan minta tolong ada kebakaran. Kemudian ia langsung membantu memadamkan api dikamar.
“Saya tau terjadi kebakaran dan langsung memadamkan api. Selebihnya saya tidak tau apa yang terjadi,” katanya.
Ketua RT 05, Ruslan, menjelaskan bahwa api telah dipadamkan oleh warga yang dekat lokasi kejadian dan tidak ada korban jiwa.
“Saya tau setelah kejadian, jam 00.00, pihak kepolisian datang untuk melakukan olah TKP dan dipasang police line,” ujarnya.
Sedangkan menurut ayuk kandung korban, Trisnawati (27), yang didampingi keluarga besarnya di depan ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim, mengatakan bahwa adiknya (Korban,red) memang pacaran dengan pelaku AN beberapa tahun yang lalu. Dan ketika pacaran, korban akhirnya tahu jika pelaku telah beristri dan mempunyai anak.
Atas hal tersebut, pihak keluarga menasehati korban untuk menjauhi pelaku. Kemudian korban memutuskan hubungan asmara tersebut, namun ternyata pelaku tidak terima diputus dan terus mengejar-ngejar korban dengan tujuan untuk balikan tetap pacaran.
“Katanya luka bakar adik saya sekitar 80 persen. Kami sudah melaporkan kejadian tersebut ke SPK Polres Muara Enim untuk meminta keadilan seadil-adilnya,” harapnya.
Sementara itu ibu kandung Korban bernama, Yuniha (50), hanya berharap agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
“Kami memang dari keluarga tidak mampu, namun Kami akan terus menuntut keadilan,” ucapnya.
“Tangkap pelaku yang bakar anak aku, hukum selama-lamanya, tolongan nian pak. Kami ini korban bukan pelaku,” ratapnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muara Enim AKBP Aris Rusdiyanto SIK melalui Kasat Reskrim AKP Widhi Andika Darma SIK SH, melalui pesan via whatsapp enggan berkomentar banyak dan hanya menjawab masih lidik. *(Peryanto)
Sumber: Tribun Sumsel