Katafakta.id – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut berpartisipasi dalam acara Forum Bisnis pada Dubai Expo 2020. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara hybrid pada tanggal 11 Oktober 2021. Mengangkat beragam potensi bisnis dan investasi bidang lingkungan hidup dan kehutanan, kegiatan ini akan terbagi menjadi dua sesi forum bisnis. Sesi pertama akan membahas mengenai “Pengembangan Produk dan Peluang Bisnis dari Kawasan Konservasi dan Kawasan Lindung Hutan Produksi” dan sesi kedua akan membahas “Potensi dan Peluang Bisnis Produk dari Pengelolaan Hutan Lestari”.
“Forum bisnis ini merupakan wadah yang tepat bagi KLHK untuk memperlihatkan pada dunia bagaimana kondisi dan kemajuan pengelolaan hutan di Indonesia. Mengingat konservasi hutan tidak hanya untuk kepentingan lingkungan saja, tetapi sekaligus dapat dikembangkan untuk memajukan perekonomian di Kawasan sekitar hutan, bahkan untuk wisata alam. Di sisi lain, hasil hutan Indonesia juga memiliki peluang yang luar biasa sehingga dapat menarik potensi investasi. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan penetrasi produk hutan Indonesia sekaligus menjalin peningkatan kerja sama bilateral dengan UAE dan negara-negara peserta Expo 2020 Dubai lainnya,” ujar Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Pada sesi pertama, Forum Bisnis akan diisi dengan subtema Pengembangan Produk dan Peluang Bisnis dari Kawasan Konservasi dan Kawasan Lindung Hutan Produksi. Sesi ini akan membahas potensi dan peluang investasi pada pengelolaan kawasan konservasi, wisata alam, hingga keanekaragaman hayati Indonesia.
Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan tempat keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Aneka flora dan fauna tentu membutuhkan kawasan konservasi sebagai ekosistem untuk mempertahankan eksistensi mereka. Kawasan konservasi hutan Indonesia sendiri berjumlah 521 unit, seluas 27.108.486,54 hektar, dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah luasan tersebut sepadan dengan kurang lebih 21% dari luas total kawasan hutan dan kawasan konservasi perairan di Indonesia.
Kawasan konservasi hutan ini juga dapat menjadi wisata alam yang menakjubkan dan sekaligus menjadi potensi untuk menarik wisatawan yang menyukai wisata alam. Terbagi menjadi kawasan in situ yang konservasinya dilakukan pada habitat aslinya, seperti Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, maupun kawasan pelestarian alam seperti Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Di sisi lain, kawasan ex situ yang umumnya dilakukan di kebun raya, arboretum, kebun binatang, hingga taman safari di mana konservasi flora dan fauna dilakukan di luar habitat aslinya.
Pada sesi kedua, subtema yang akan ditampilkan adalah Potensi dan Peluang Bisnis pada hutan produksi, perdagangan hasil hutan legal, perdagangan produk kertas, perdagangan produk kayu lapis, perdagangan pulp and paper dan turunannya, hingga produk furnitur dan kerajinan. Sebagaimana diketahui, Indonesia dalam melakukan produksi dari areal Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan sangat memperhatikan aspek sosial, ekologi. Seluruh aspek tersebut dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat SVLK. Forum Bisnis ini juga akan menampilkan sejumlah video dan film mengenai hutan Indonesia hingga demo rantai pasok kayu dan demo pengenalan jenis kayu yang akan ditonton bersama-sama pada ruang Theater Paviliun Indonesia.