KATAFAKTA (Jakarta), Gonjang-ganjing isu reshuffle Kabinet Indonesia maju semakin kencang berhembus. Banyak bersebar di media sosial susunan kabinet baru, bahkan ada yang memprediksi pelantikan tanggal 23 Desember.
Aznil Tan adalah salah satu Koordinator Nasional relawan Jokowi-Maaruf Amin Poros Benhil menyatakan bahwa broadcast calon menteri hasil reshuffle adalah hoax.
“Itu hoax! Itu disebarkan oleh orang genit yang ingin muncul namanya memanfaatkan momentum reshuffle. Padahal yang menyusun komposisi tersebut adalah dia sendiri”, ujar Aznil ke wartawan, Jakarta (22/12/2020).
Aznil Tan yang dikenal selama ini paling gencar menyuarakan reshuffle menilai dari nama-nama yang muncul ada beberapa nama yang layak dan patut dipertahankan.
“Menurut saya, Erick Tohir sangat pantas dipertahankan sebagai Meneg BUMN. Ternyata latar belakang dia sebagai pengusaha kelas dunia teruji ketika membawa perusahaan plat merah menjadi perusahaan berstandar internasional”, jelasnya.
Aznil juga menilai Erick Tohir sebagai Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Satgas Covid-19 berhasil mempertahankan kondisi ekonomi Indonesia akibat dampak Pandemi Covid-19 tidak terpuruk seperti yang dialami oleh banyak negara-negara di dunia.
“Saya termasuk bersedih bila Erick digeser. Nama-nama menteri yang muncul untuk mennggantikan Menag BUMN bisa membuat Indonesia celaka. Rugi Indonesia tidak mempertahankan dia”, jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, Aznil Tan mengusulkan Benny Rhamdani sebagai Menteri Sosial dalam perombakan kabinet Indonesia Maju. Aznil menyebutkan kriteria Menteri Sosial adalah orang humanis sejati yang sudah teruji.
“Ada satu lagi sosok anak bangsa yang harus direkrut Jokowi, ialah Benny Rhamdani. Dia seorang humanis sejati sudah teruji dimiliki Indonesia. Memiliki empati besar kepada penderitaan rakyat”, papar Aznil.
Benny Rhamdani sekarang menduduki Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) lagi santer namanya disebut dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Benny itu pernah membasuh kaki PMI korban penyiksaan dan bersujud dihadapan PMI meminta maaf karena kehadiran negara gagal melindungi mereka. Ini sosok yang pantas menjadi Mensos”, pungkas Aznil Tan.
Editor : Redaksi