
TEBO– Sebuah video berdurasi sekitar 2 menit 32 detik beredar di media sosial, memperlihatkan puluhan massa diduga menyerang kelompok Suku Anak Dalam (SAD).
Massa tersebut disebut-sebut berasal dari sebuah organisasi yang diduga merupakan bayaran PT Sari Aditya Loka (SAL).
Dalam video, tampak sejumlah massa membawa senjata tajam. Yang paling mencolok, seorang pria diduga membawa senjata api rakitan jenis pistol dan dengan santainya mengacungkan senjata tersebut.
Rekaman juga menunjukkan aksi pengejaran terhadap warga SAD serta perusakan sepeda motor milik mereka.
Menanggapi insiden ini, aktivis Tebo, Rio Black atau Rio Andika, mendesak aparat kepolisian, khususnya Polda Jambi, untuk mengusut tuntas dugaan tindak kriminal terhadap masyarakat pedalaman tersebut.
“Pelaku harus ditindak tegas, tidak boleh ada pembiaran,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT SAL belum memberikan keterangan resmi. CDO PT SAL, Kartubi Ismail, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, belum memberikan tanggapan.
Sebelumnya, konflik antara SAD kelompok Temanggung Pemubar dan PT SAL mencuat setelah pengeroyokan terhadap salah satu warga SAD bernama Sitingak.
Korban mengalami luka di bagian kepala yang diduga akibat sabetan senjata tajam, sementara tiga sepeda motor milik warga SAD rusak.SAD menduga pelaku pengeroyokan adalah anggota organisasi yang mendapat bayaran dari pihak perusahaan.
Melalui pendamping mereka, Muhammad, SAD menuntut penyelesaian konflik ini melalui hukum adat, termasuk pembayaran sanksi adat senilai Rp300 juta sebagai ganti rugi atas luka, kerusakan motor, dan penghinaan terhadap martabat komunitas adat.
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, SAD mengancam membawa kasus tersebut ke jalur hukum positif dan mendesak penangkapan para pelaku.