“Kami tidak ingin melihat adanya kasus, pasien, atau kematian baru. Jika angka-angka itu tiba-tiba melonjak ke level yang mengkhawatirkan kami, maka kami akan menarik remnya,” ujar Anies dalam wawancara dengan media Qatar, Al Jazeera, Selasa, 9 Juni 2020.
Menurut Anies, periode transisi tidak boleh asal dijalani, tapi harus dibarengi upaya keras untuk menurunkan angka penularan virus corona.
“Periode transisi tidak bisa disikapi begitu saja, melainkan harus bekerja keras. Kami memonitor pelaksanaannya setiap hari, dan kami ingin masa transisi ini berjalan dengan lancar. Emergency brake adalah upaya terakhir kami,” lanjutnya.
Saat mengumumkan rencana pelaksanaan PSBB transisi, Anies Baswedan sudah menyinggung soal emergency break ini.
Jika kebijakan emergency brake ditetapkan, maka semua sektor yang semula dibuka 50 persen, harus kembali ditutup dan pelaksanaan PSBB kembali dilakukan secara penuh.
“Kami harus memastikan semuanya siap, bahkan untuk skenario terburuk. Jika dokter, paramedis, dan rumah sakit semuanya siap, maka saya merasa nyaman untuk menjalankan periode transisi ini,” katanya. ***
Muhamad Usman