TEBO– Kepala Desa Dengah Ulu, Solihin, mengungkapkan bahwa keberadaan Hak Guna Usaha (HGU) PT Tebo Indah yang masuk ke dalam wilayah desa menjadi hambatan serius bagi pelaksanaan program pemerintah desa. Dampak dari perizinan HGU tersebut dirasakan langsung oleh masyarakat desa, terutama dalam hal akses terhadap bantuan sosial, pembuatan sertifikat lahan masyarakat dan pembangunan lainya
Menurut Solihin, sejumlah warga desa Dengah Ulu yang termasuk dalam garis kemiskinan kesulitan mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah karena wilayah tempat tinggal mereka berada di dalam kawasan HGU PT Tebo Indah. “Ini contoh rumah warga saya yang gagal dapat bantuan bedah rumah karena masuk dalam HGU,” jelas Solihin sambil menunjuk salah satu rumah warga yang terdampak.
Selain itu, Solihin juga menjelaskan bahwa ratusan hektar lahan milik warga yang tidak bermitra dengan perusahaan tersebut turut terhambat pembangunannya akibat masuk dalam areal HGU. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi desa untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan pembangunan desa secara keseluruhan.
“Lahan-lahan yang tidak bermitra dengan PT Tebo Indah ini sebenarnya bisa dikembangkan untuk kepentingan warga, namun dengan adanya HGU, pembangunan menjadi terhambat,” tambahnya.
Kades Solihin berharap adanya solusi dari pemerintah terkait pengelolaan kawasan HGU agar program-program pembangunan desa dan bantuan sosial dapat tersalurkan dengan baik tanpa terhambat oleh status kawasan tersebut.
Sebelumnya diketahui telah dilaksanakan rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Bersama anggot Komisi II DPRD Tebo dan dihadiri juga ketua DPRD khalis Mustiko dengan membahas terkait konflik kemitraan antara petani mitra dan PT Tebo Indah, dimana DPR berjanji akan melakukan sidak ke lokasi konflik dan masyarakat terdampak
Rio Andika
