
Tebo— Petani mitra yang kemarin menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Tebo kini menanti tindak lanjut nyata berupa inspeksi langsung (sidak) ke kawasan HGU seluas 7.000 hektare milik PT Tebo Indah. Mereka berharap sidak dilakukan langsung ke titik konflik, bukan sekadar kunjungan ke kantor perusahaan.
“Jangan cuma singgah ke perusahaan dan menikmati kopi. Datangi lokasi tempat kami berkumpul. Lihat sendiri kondisi di lapangan,” tegas seorang perwakilan petani.
Hasil rapat Para petani meminta DPRD berpihak kepada masyarakat dan bersikap adil agar konflik yang sudah lama memanas ini tidak semakin memburuk. Mereka menilai aktivitas PT Tebo Indah telah meresahkan serta merugikan masyarakat,Petani dan berdampak buruk terhadap lingkungan.
Debalang Hapizan Romi faisal, salah satu tokoh masyarakat, mendesak pemerintah agar serius menangani persoalan ini. “Kerusakan lingkungan di kawasan tersebut sudah sangat parah. Setidaknya ada 10 desa terdampak, termasuk dua desa di Kecamatan Tengah Ilir,” ujarnya.
Warga berharap DPRD dan instansi terkait segera turun tangan dan menindaklanjuti laporan-laporan yang telah disampaikan selama ini.
Rio Andika