DaerahNasionalPemerintahan
Trending

PJ Sekda Tebo Minta Maaf atas Pelarangan Liputan, Bupati: Mari Bangun Sinergi dengan Wartawan

KATA FAKTA TEBO – kisruh Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tebo, Sindi, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait insiden pelarangan wartawan meliput rapat penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) beberapa waktu lalu. Insiden tersebut sempat memicu aksi unjuk rasa oleh gabungan organisasi wartawan di Tebo.

Dalam Permintaan maaf yang  disampaikan langsung oleh PJ Sekda dalam acara Coffee Morning yang digelar oleh Bupati Tebo bersama organisasi wartawan di ruang makan VIP Rumah Dinas Bupati Tebo, Rabu (4/6). Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, Wakil Bupati Tebo, Nazar Efendi, serta sejumlah pejabat dan perwakilan wartawan.

Di Dalam penyampaian dirinya, Sindi menegaskan bahwa tidak ada instruksi darinya untuk melarang peliputan oleh wartawan. Ia juga menyesalkan tindakan anak buahnya yang telah menyebabkan ketegangan antara pemerintah daerah dan insan pers.

“Tidak ada perintah dari saya. Saya mohon maaf terhadap ADC saya dan Kalaksa BPBD yang membuat teman-teman tidak bisa meliput,” ujar PJ Sekda Tebo di hadapan para peserta yang hadir.

Sindi juga menyampaikan permohonan maaf jika dirinya dianggap lalai dalam membina bawahannya yang terlibat dalam kejadian tersebut. Ia menilai peristiwa itu sebagai pelajaran penting untuk memperbaiki komunikasi ke depan.

“Saya mohon maaf apabila saya khilaf dalam membina ADC dan Kalaksa tadi. Saya juga mohon maaf bila ini menjadi pemberitaan yang merugikan rekan-rekan wartawan,” tambahnya.

Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap wartawan yang selama ini berkontribusi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Ia berharap sinergi antara media dan pemerintah dapat terus terjaga.

Ia menekankan bahwa jika terjadi kendala informasi atau miskomunikasi, pihak wartawan diharapkan segera berkomunikasi langsung dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik.

“Kalau ada kebuntuan informasi atau komunikasi, tolong langsung disampaikan. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman berkepanjangan,” ujarnya.

Bupati juga menegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi terhadap profesi jurnalis. Menurutnya, media memiliki peran vital dalam pembangunan daerah, terutama dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas.

“Pers adalah mitra strategis pemerintah. Kita tidak bisa membangun daerah tanpa peran serta wartawan dalam menyampaikan informasi yang berimbang dan akurat,” jelas Agus Rubiyanto.

Sebagai penutup, Bupati mengajak semua pihak untuk melupakan perbedaan politik pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan bersatu demi kemajuan Tebo.

“Pilkada sudah usai, mari bersatu. Bersama kita bangun Kabupaten Tebo yang kita cintai ini menuju Tebo Maju,” pungkasnya.

Rio Andika

Show More

Related Articles

Back to top button